Cucak Hijau (Leafbird)

Choloropseidae
Leafbird


[Cucak Hijau, Cucak Rante, Cucak Cungkok]

Ordo:
Subordo:
Family:
Genus:
Passeriformes
Passeri
Chloropseidae (Wetmore, 1960)
Chloropsis (Jardine & Selby, 1827)
Species
11
Nama:
Leafbird
Cucak Hijau, Cucak Rante, Cucak Cungkok, Tangkarawen (Kalimantan), Murai Daun (Sumatra)
Penyebaran:
Asia, Indochina dan Asia Tenggara

Leafbird atau Chloropseidae, adalah jenis burung yang terdapat di wilayah Asia seperti India, Srilanka, Indochina hingga ke Asia Tenggara. Kelompok burung ini adalah salah satu dari hanya tiga keluarga burung yang endemik ecozone Indomalayan. Sebelumnya kelompok Chloropseidae dikelompokkan dalam keluarga keluarga Irenidae. Saat ini kelompok burung ini ditempatkan dalam family Chloropseidae dan dalam genus Chloropsis.

Di Indonesia biasa disebut dengan sebutan "Cucak" atau "Cica". Untuk yang berukuran besar disebut Cucak Hijau dan yang berukuran sedang / kecil disebut "Cucak Rante".

Burung dari keluarga Chloropseidae ini memiliki ukuran berkisar antara 14 s/d 21 cm, dengan berat berkisar antara 15 s/d 48 gram. Cara hidup burung ini mirip dengan jenis bulbul seperti kutilang atau trucuk maupun cucakrawa. Keunikannya, kelompok ini membedakan dirinya dengan dominan warna hijau pada seluruh tubuhnya, selain itu ada beberapa species justru dikombinasikan dengan warna biru dan kuning. Suara kicauan asli di alamnya berupa peluit dan chatters. Dalam keaadan genting burung ini bisa melepaskan bulu-bulunya untuk menghindar dari serangan predator seperti ular.

Mencari makan di dahan-dahan pohon, menyukai buah-buahan hutan, tapi di saat tidak ada buah-buahan merekan juga menyantap serangga-serangga kecil. Biasanya mencari makan secara berkelompok dan suasana tempat mencari makannya akan ramai dengan suara-suara kicauan burung Cucak Hijau ini.

Sarang Leafbird atau Cucak Hijau terletak pada ujung cabang. Sarang berbentuk cangkir terbuka. Betina mengeram untuk 2 s/d. 3 butir telur berwarna merah muda. Pengeraman bisa berlangsung selama 14 hari, dilakukan oleh betina, tidak diketahui apakah sang jantan ikut mengeram atau diduga sang jantan khusus mencari makan untuk sang betina pengeram.

Di beberapa tempat di Indonesia, seperti di pulau Jawa, populasi burung Cucak Hijau sudah sangat langka, bahkan beberapa dugaan bahwa telah punah, akibat predator sebenarnya "manusia-pemburu liar" yang menangkap dalam jumlah besar untuk perdagangan. Leafbird di Indonesia dan Filipine telah terdaftar sebagai rentan "punah" karena kehilangan habitat dan perburuan liar.

Secara umum jenis-jenis Cucak Hijau

  • Cucak Hijau Medan
    Cucak Hijau Medan

    Cucak Hijau Medan (Chloropsis sonnerati zosterops), merupakan burung yang sejenis dengan Cucak Hijau yang ada di Myanmar, Thailand, pulau Natuna dan yang ada di Kalimantan. Dengan Cucak Hijau Jawa walaupun merupakan species yang sama tapi dibedakan secara subspecies (Chloropsis sonnerati sonnerati) karena terdapat sedikit perbedaan, terutama dalam karakter dan perilaku. Cucak Hijau Medan pada umumnya memiliki sifat tarung yang kuat dan memiliki suara yang keras. 
  • Cucak Hijau Kepala-kuning Medan
    Cucak Hijau Kepala-kuning
    Cucak Hijau Kepala-kuning Medan sebelumnya sempat dianggap sebagai subspecies dari Cucak Hijau Kepala-emas (Chloropsis aurifrons). Saat ini Cucak Hijau Kepala-kuning menjadi species tersendiri, yaitu Chloropsis media. Kemampuan berkicaunya juga tidak kalah dengan Cucak Hijau lainnya.
  • Cucak Hijau Jawa
    Cucak Hijau Jawa
    Cucak Hijau Jawa (Chloropsis sonnerati sonnerati) biasanya bertubuh agak besar. Termasuk burung yang cerdas, mampu menirukan berbagai suara di sekelilingnya. Saat ini Cucak Hijau Jawa sudah semakin langka, dan terancam punah, akibat habitat yang semakin sempit dan perburuan liar.
  • Cucak Hijau Kalimantan
    Cucak Hijau Kalimantan
    Cucak Hijau Kalimantan, dengan nama ilmiah Chloropsis sonnerati zosterops, sama dengan Cucak Hijau Medan, tapi memiliki tubuh yang lebih kecil. Walaupun memiliki tubuh relatif kecil, tapi suara kicauan sangat keras, kadang memiliki suara sempritan khasnya yang menjadi andalan Cucak Hijau Kalimantan. Cucak Hijau Kalimantan termasuk burung yang mudah dipelihara, karena cepat beradaptasi dengan kehadiran manusia.
  • Cucak Cungkok
    Cucak Cungkok
    Cucak Cungkok (Chloropsis hardwickii), awalnya burung ini diduga hanya berasal dari China, oleh karena itu di Indonesia dikenal dengan nama "cungkok" atau "tiongkok". Selain China, burung ini juga ditemukan di Himalaya dan juga daerah pinggiran Malaysia. Suara yang dimiliki tidak terlalu keras, tapi sangat bervariasi diselingi dengan tembakan-tembakan khasnya.


Species
terdiri dari 11 species

  1. Chloropsis sonnerati (Jardine dan Selby, 1827); (Greater-green Leafbird) "Cucak Hijau"
  2. Chloropsis aurifrons (Temminck, 1829); (Golden-fronted Leafbird) "Cucak Hijau Kepala Emas"
  3. Chloropsis media (Bonaparte, 1850); (Sumatran Leafbird) "Cucak Hijau Kepala-kuning Medan"
  4. Chloropsis flavipennis (Tweeddale, 1878); (Philippine Leafbird) "Cucak Hijau Filipine"
  5. Chloropsis hardwickii (Jardine and Selby, 1830); (Orange-bellied Leafbird) "Cucak Cungkok"
  6. Chloropsis palawanensis (Sharpe, 1876); (Yellow-throated Leafbird)
  7. Chloropsis jerdoni (Blyth, 1844); (Jerdon's Leafbird)
  8. Chloropsis cyanopogon (emminck, 1830); (Lesser Green Leafbird)
  9. Chloropsis chochinchinensis (J. F. Gmelin, 1789); (Blue-winged Leafbird)
  10. Chloropsis venusta (Bonaparte, 1850); (Blue-masked Leafbird) "Cucak Rante Biru";
  11. Chloropsis kinabaluensis (Sharpe, 1887); (Bornean Leafbird) "Curak Rante Borneo"

No comments:

Post a Comment